Minggu, 01 September 2013

Melbourne: rewind


Judul : MELBOURNE 
Penulis : Winna Effendi
Penerbit : Gagas Media
ISBN : 979-780-645-6
328 Halaman

And it's hard to love again
when the only way it's been
when the only love you knew
just walked away
If it's something that you want
Darling, you don't have to run

Does the past always come back to you?
Laura kembali bertemu dengan Max, mantannya yang telah menghilang selama lima tahun tanpa meninggalkan jejak. Max yang tidak berubah, yang masih terlihat sama dan berbeda. Mereka bertukar kabar, bercerita sedikit, bertukar nomer handphone, berjanji untuk bertemu, bertukar cerita, catch up on old times.. sesuatu yang dijanjikan Laura tapi mungkin tak akan dipenuhi, berjalan menjauh hingga sebuah ajakan dari Max yang menghentikannya

"What about some coffee??"

Bermula dari secangkir kopi, Laura dan Max berbagi cerita, Max yang sudah menjadi Lighting Designer, obesesi dan impiannya pada cahaya dan cita-citanya bekerja yang berkaitan dengan pencahayaan tercapai

"Gue pengin jadi light designer. Gue mau jadi orang yang mendasain tata pencahayaan, yang menginterpretasikan makna sesuatu lewat penerangan. Mungkin ini muluk, tapi gue mau suatu hari ada seseorang yang liat hasil karya gue, dan bilang, yang desain pencahayaan ini pasti Maximillian Prasetya"
Dan Laura yang dulu tidak memiliki mimpi, bingung dengan jati dirinya sekarang menjadi freelancer dan juga siaran di radio. Musik dan Cahaya itulah yang menggambarkan mereka sekarang. Max dan Laura kembali menjalin hubungan, sebuah persahabatan karena kenyamanan, kembali seperti dulu, menghabiskan jam-jam di sudut prudence, talking about everything and nothing. Menanyakan tentang hal-hal masa lalu, berbagi cerita dan rahasia, hingga Max berharap lebih, berharap lebih dari hubungan persahabatan mereka sekarang dan Laura berada pada suatu perasaan yang tak bisa digambarkannya kepada Max dan Evan, pacar Cee, sahabatnya.
Cause it's you and me. And all of the people with nothing to do. Nothing to lose. And it's you and me. And all the other people. And I don't know why. I can't keep my eyes off of you




"If you could use that rewind button, would you? Turn the things back the way they used to be?"

Membaca Melbourne: rewind Winna Effendi membuat saya masuk kedalam hubungan Max-Laura, hubungan yang aneh menurut saya, mantan yang kemudian menjadi sahabat, ada berapa banyak sih hubungan seperti ini yang berhasil dan murni tidak akan mengembalikan rasa yang pernah ada diantara mereka? seperti yang saya duga, ini juga terjadi kepada Max-Laura.

"I loved you, Laura. Damn it, i love you even now, But you're making things difficult for me to love you properly..."

Tapi saya menyukai cara penuturan Winna Effendi yang manis, walau awalnya saya sempat bosan membacanya tapi di pertengahan saya mulai menikmatinya, apalagi ketika Laura mulai bimbang dengan perasaannya, ditambah dengan hadirnya Evan kekasihnya Cee yang ternyata suka mendengarkan lagu yang dipilihkan Laura ketika siaran. Awalnya saya berfikir jika nanti hubungan Evan-Laura akan berkembang jauh, tapi ternyata saya salah, hehehe


Membaca Melbourne: rewind akan lebih asyik jika ditemani dengan lagu-lagu yang dipilih Winna disetiap kisah dan Novel ini juga memberikan banyak quotes yang indah, ah.. saya jatuh cinta (dan ingin ngopi seperti Max dan Laura)

"You have to let go of those feelings, Ra. Anger, fear, regret. It's the only way you can forgive yourself and love again.." (cee)



images from google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Review Buku di purplebookish.com merupakan pendapat pribadi yang berdasarkan penilaian subjektif terhadap buku yang saya baca. Begitu pula dengan postingan non review yang juga bersifat opini pribadi.

Purplebookish.com tidak memaksakan pembaca untuk setuju dengan semua tulisan yang dipublish. Jika ada yang ingin disampaikan atau berpendapat lain sila menulis di kolom komentar dengan bahasa yang sopan :)

P.s Saya akan menghapus komentar yang tidak berkaitan dengan postingan blog dan spam.

Mohon untuk tidak menyadur/mengcopy sebagian atau seluruh isi blog tanpa ijin :)

Terima Kasih :)


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...