Pernah membaca buku di mana karakter utama memiliki teman baik? Apakah si teman baik itu berhasil mencuri perhatianmu? Apakah si teman baik berpengaruh besar pada si tokoh utama?
Jawaban saya untuk pertanyaan tersebut adalah Minho dari The Maze Runner.
![]() |
source |
Saya lebih dulu menonton filmnya dan saya lebih menyukai Minho daripada Thomas yang menurut saya sering galau dan plin plan. Setelah membaca bukunya yang ternyata agak berbeda dengan film, kecintaan saya terhadap Minho semakin besar dan membuat saya baper *uhuk*. Saya menyukai sikap dan sifatnya dalam menghadapi masalah dan tentu saja tatapannya yang tajam, tidak salah jika Minho mejadi pimpinan para pelari. Minho jugalah yang membela Thomas dan menyarankan agar Thomas bergabung dalam tim pelari
![]() |
source |
Penulis : James Dashner
Penerbit : Mizan Fantasi
Blurb :
Setiap hari mereka harus berlari. Menyusuri lorong maze
yang berkelok-kelok di luar dinding glade, tempat mereka tinggal,
hingga senja tiba. Dan, ketika kegelapan turun, para pelari harus sudah
ada di dalam glade. Ya, pada saat itulah griever, monster buas dan ganas, tak segan menerkam siapa saja yang masih berkeliaran di dalam maze.
Mereka bukan sekadar berlari. Itu cara mereka bertahan hidup. Dengan berlari mereka berharap menemukan jalan keluar dari tempat terkutuk itu. Keluar untuk kembali pulang menjumpai keluarga mereka. Namun, lintasan maze selalu berubah-ubah dari hari ke hari. Rasanya, mustahil bisa keluar dari tempat itu.
Suatu hari pintu batu pelindung mereka tak lagi turun menutup. Griever-griever itu bisa menyeruduk masuk kapan saja. Setiap hari, satu anak dibawa pergi dan lenyap. Satu-satunya jalan adalah bergegas keluar dari tempat itu. Namun, mereka harus melewati maze yang membingungkan dengan sejumlah monster mengerikan di sana. Beranikah para pelari lari keluar dengan nyawa sebagai taruhannnya? Atau, akankah justru lebih baik tetap berada di dalam menanti pencabut nyawa sambil berharap mukjizat datang tiba-tiba?
Mereka bukan sekadar berlari. Itu cara mereka bertahan hidup. Dengan berlari mereka berharap menemukan jalan keluar dari tempat terkutuk itu. Keluar untuk kembali pulang menjumpai keluarga mereka. Namun, lintasan maze selalu berubah-ubah dari hari ke hari. Rasanya, mustahil bisa keluar dari tempat itu.
Suatu hari pintu batu pelindung mereka tak lagi turun menutup. Griever-griever itu bisa menyeruduk masuk kapan saja. Setiap hari, satu anak dibawa pergi dan lenyap. Satu-satunya jalan adalah bergegas keluar dari tempat itu. Namun, mereka harus melewati maze yang membingungkan dengan sejumlah monster mengerikan di sana. Beranikah para pelari lari keluar dengan nyawa sebagai taruhannnya? Atau, akankah justru lebih baik tetap berada di dalam menanti pencabut nyawa sambil berharap mukjizat datang tiba-tiba?
Minhoooooooooo :* :* :*
BalasHapuscuma mau bilang itu doang #ditendangkedalammaze
cieeee, yang kangen sama Griever pake minta ditendang kedalam maze, kekekeke #kabuuurrrr
Hapusbelum pernah liat filmnya :(
BalasHapusIyaaaa kdg yg jadi figuran mlh lebih kita sukai dari pmeran utamanya
BalasHapus