Judul : SABTU BERSAMA BAPAK Penulis : Adhitya Mulya Penerbit : Gagasmedia ISBN : 979-780-721-5 278 halaman, cetakan ke I, 2014 My Rating : 5/5 Blurb :
“Hai, Satya! Hai, Cakra!” Sang Bapak melambaikan tangan.
“Ini Bapak.
Iya, benar kok, ini Bapak.
Bapak cuma pindah ke tempat lain. Gak sakit. Alhamdulillah, berkat doa Satya dan Cakra.
…
Mungkin Bapak tidak dapat duduk dan bermain di samping kalian.
Tapi, Bapak tetap ingin kalian tumbuh dengan Bapak di samping kalian.
Ingin tetap dapat bercerita kepada kalian.
Ingin tetap dapat mengajarkan kalian.
Bapak sudah siapkan..
Ketika punya pertanyaan, kalian tidak pernah perlu bingung ke mana harus mencari jawaban.
I don’t let death take these, away from us.
I don’t give death, a chance.
Bapak ada di sini. Di samping kalian.
Bapak sayang kalian.”
Ini adalah sebuah cerita. Tentang seorang pemuda yang belajar mencari cinta. Tentang seorang pria yang belajar menjadi bapak dan suami yang baik. Tentang seorang ibu yang membesarkan mereka dengan penuh kasih. Dan…, tentang seorang bapak yang meninggalkan pesan dan berjanji selalu ada bersama mereka.
Buku ini menceritakan tentang kehidupan Cakra dan Satya setelah Bapak pergi. Kepergian bapak meninggalkan hal yang sangat berarti, sebuah video yang dibuat oleh bapak untuk menemani mereka melangkah agar mereka menjadi pribadi yang lebih baik dari sang bapak sendiri. Sabtu menjadi hari yang ditunggu Cakra dan Satya, karena di hari Sabtu setelah azan Ashar, bu Itje, mamah mereka akan memutar sebuah video dari bapak. Video tersebut bukan hanya berisi jawaban dari setiap pertanyaan yang ada di benak mereka, tapi juga sebuah pembelajaran, pesan, saran dan bagaimana seharusnya menjalani kehidupan agar hidup tidak sia-sia dan berbuah penyesalan. Buku ini bukan hanya tentang Bapak dan anak, bagi saya buku ini sarat makna.
Judul : LOVE ROULETTE Penulis : Francisca Todi Penerbit : Indie Publisher Format : Ebook ISBN : - 195 halaman, cetakan ke I, 2015 My Rating : 3.5/5 Blurb :
Rindu. Long distance relationship antara Den Haag dan Roma tidaklah mudah dijalani. Waktu akhirnya Antonio datang berkunjung, Sophie tak pernah menyangka bahwa bukannya bisa melepas rindu, dia malah harus berebutan cinta dengan wanita berwajah sesempurna mahakarya Michelangelo—wanita Italia yang pernah menjadi kekasih Antonio.
Situasi makin runyam dengan kehadiran Sacha Raux, pengusaha misterius yang berminat menjadi partner bisnis Antonio, tapi juga terang-terangan menunjukkan ketertarikannya pada Sophie. Saat hubungannya dengan Antonio kian merenggang, proyek kantor memaksa Sophie meninggalkan kekasihnya dan terbang ke Paris.
Paris boleh jadi kota paling romantis di dunia, namun Sophie takut, dia justru bakal kehilangan cintanya di sana.
Hidup ini penuh risiko. Risiko untuk mencoba dan gagal. Risiko untuk berteman dan bermusuhan. Risiko untuk mencintai dan dikhianati. (P.128)
Setelah peristiwa mafia italia berakhir, Sophie dan Antonio resmi menjadi pasangan walau hubungan yang mereka lalui adalah hubungan jarak jauh yang awalnya tidak menjadi suatu masalah besar bagi Sophie karena Antonio memperlakukan Sophie dengan sangat baik, manis dan penuh cinta.
Wishful Wednesday edisi kali ini agak berbeda, soalnya mbak Astrid
mengadakan giveaway karena bertetapan dengan ultahnya perpus kecil yang ke 6, yeay Happy 6th Blogoversary #meletusinbalon dan buku incaran saya untuk wishful wednesday hari ini adalah :
Saya sebenarnya menyukai kisah Sophie Mercer, tapi saya belum melanjutkan untuk membaca seri kedua dan ketiganya. Padahal saya menyukai gaya menulisnya Rachel Hawkins.
Judul : CRITICAL ELEVEN Penulis : Ika Natassa Penerbit : Gramedia Pustaka Utama ISBN : 978-602-03-1892-9 344 halaman, cetakan ke I, 2015 My Rating : 4/5 Blurb :
Dalam dunia penerbangan, dikenal istilah critical eleven, sebelas menit paling kritis di dalam pesawat—tiga menit setelah take off dan delapan menit sebelum landing—karena secara statistik delapan puluh persen kecelakaan pesawat umumnya terjadi dalam rentang waktu sebelas menit itu. It's when the aircraft is most vulnerable to any danger.
In a way, it's kinda the same with meeting people. Tiga menit pertama kritis sifatnya karena saat itulah kesan pertama terbentuk, lalu ada delapan menit sebelum berpisah—delapan menit ketika senyum, tindak tanduk, dan ekspresi wajah orang tersebut jelas bercerita apakah itu akan jadi awal sesuatu ataukah justru menjadi perpisahan.
Ale dan Anya pertama kali bertemu dalam penerbangan Jakarta-Sydney. Tiga menit pertama Anya terpikat, tujuh jam berikutnya mereka duduk bersebelahan dan saling mengenal lewat percakapan serta tawa, dan delapan menit sebelum berpisah Ale yakin dia menginginkan Anya.
Kini, lima tahun setelah perkenalan itu, Ale dan Anya dihadapkan pada satu tragedi besar yang membuat mereka mempertanyakan pilihan-pilihan yang mereka ambil, termasuk keputusan pada sebelas menit paling penting dalam pertemuan pertama mereka.
Diceritakan bergantian dari sudut pandang Ale dan Anya, setiap babnya merupakan kepingan puzzle yang membuat kita jatuh cinta atau benci kepada karakter-karakternya, atau justru keduanya.
Saya sudah lama mendengar nama Ika Natassa, tapi belum sekalipun saya membaca bukunya. Dulu saya hampir membeli buku Ika Natassa tapi ketika saya intip-intip, buku-bukunya mbak Ika ditulis dengan bahasa yang campur aduk antara Indonesia Inggris yang membuat saya menghentikan niat tersebut. Saya hanya merasa tidak nyaman dengan gaya bahasa yang digunakan penulis sampai saya mendengar Critical Eleven. Awalnya saya tidak terlalu peduli dengan promo dan PO yang cukup heboh di linimasa dan ketika iseng-iseng buka goodreads banyak review positif yang saya temui dan akhirnya saya memutuskan untuk mencoba membaca Critical Eleven.
Judul : THE CHRONICLES OF AUDY : 4/4 Penulis : Orizuka Penerbit : Haru Publisher ISBN : 978-602-7742-53-6 314 halaman, cetakan ke I, 2015 My Rating : 3/5 Blurb :
Hai. Namaku Audy.
Umurku masih 22 tahun.
Hidupku tadinya biasa-biasa saja,
sampai aku memutuskan untuk bekerja di rumah 4R dan jatuh hati pada salah seorang di antaranya.
Kuakui aku bertingkah (super) norak soal ini,tapi kenapa dia malah kelihatan santai-santai saja?
Setengah mati aku berusaha jadi layak untuknya, tapi dia bahkan tidak peduli!
Di saat aku sedang dipusingkan oleh masalah percintaan ini, seperti biasa, muncul masalah lainnya.
Tahu-tahu saja, keluarga ini berada di ambang perpisahan.
Aku tidak ingin mereka tercerai-berai, tapi aku bisa apa?
Ini, adalah kronik dari kehidupanku yang masih saja ribet.
Kronik dari seorang Audy.
Ini merupakan bagian ketiga dari kronik seorang Audy Nagisa, mahasiswi tingkat akhir Jurusan Hubungan Internasional, Universitas Gajah Mada yang masih mandek dengan skripsi dan hubungan keluarganya dengan 4R.
p.s. Postingan ini adalah curhat dari #TeamRex garis keras :p