Kamis, 29 Oktober 2015

Berlabuh di Lindoeya

Judul : BERLABUH DI LINDOEYA
Penulis : K. Fischer
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-602-03-1866-0
280 halaman, cetakan ke I, 2015
My Rating : 3/5

Blurb



Tidak ada yang tahu luka batin yang disimpan Sam rapat-rapat. Hingga gadis itu memutuskan melarikan diri dari Indonesia dan memulai hidup baru dengan bekerja di perusahaan pengeboran minyak di ujung dunia, di Norwegia. Ketika harus pindah ke kantor pusat di Oslo, Sam menolak tinggal di apartemen dan menyewa rumah tua di Pulau Lindoeya.

Di Lindoeya, Sam bertemu dengan Rasmus Knudsvigsson, tetangga barunya. Meskipun diawali rasa takut dan curiga, perlahan ketulusan pria tampan bermata biru itu dapat mencairkan kebekuan hati Sam.

Namun, ketika Sam merasa sudah siap membuka hati sepenuhnya untuk Rasmus, salah satu anggota dewan yang sedang melakukan kunjungan kerja ke Oslo menarik Sam kembali ke pusaran intrik masa lalu....
Bukannya kamu di sini untuk mengganti masa lalu? Kamu justru berulah persis seperti ketika kamu baru datang di Harstad. Serbacuriga. Ketakutan yang tidak jelas. Hanya karena belum kenal benar. (P. 87)

P. Samahita atau Sam dipindahtugaskan ke Kantor Pusat Oslo. Sam nyaris menolak tawaran perusahaannya untuk bergabung dalam proyek di kantor pusat. Sam membenci sosialisasi, karena itulah kepindahannya agak terasa berat dan untunglah apartemen yang biasa ditempati pegawai kantor mengalami kerusakan, sehingga ia harus mencari tempat tinggal lain. Sam akhirnya menyewa rumah Inga, sekretaris senior di kantor cabang Harstad yang sudah seperti ibunya sendiri. Rumah yang akan ditempati Sam berada di pulau sepi bernama Lindoeya dan hanya ada dua rumah yang berdiri berdampingan. Sam lega setidaknya tak ada yang menggangu kehidupannya dan tidak ada orang yang akan repot bertanya tentang masa lalunya.

Di Lindoeya Sam bertemu dengan Rasmus Knudsvigsson, tetangga sebelah rumahnya. Awalnya pertemuan mereka tak berjalan dengan baik. Sam yang penuh curiga selalu memberi jarak pada Rasmus. Tapi Rasmus dengan caranya sendiri membuat Sam nyaman dan yang paling penting Rasmus tidak pernah bertanya tentang masa lalunya. Perlahan Sam terlibat dengan kegiatan yang Rasmus lakukan. Sam ikut memancing, berkumpul, merayakan Jonsok, membantu Rasmus di workshop, menikmati Oslo dan entah sejak kapan Rasmus selalu berada di sekitar Sam.

Namun kebahagiaan seakan tak ingin bertahan lama. Di saat Sam mulai siap untuk kembali membuka hatinya, Sam dihadapkan pada masa lalu yang ingin dikuburnya dalam-dalam. Sam harus memilih untuk menghadapinya atau kembali menutup diri dan melarikan diri.

Dan itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan Rasmus. Masalahnya ada pada masa lalunya. (P.49)

Ketika Gramedia menerbitkan buku ini sebagai salah satu novel Amore, saya penasaran sekaligus galau. Saya telah membaca beberapa buku Amore dan belum ada yang benar-benar saya sukai, karena itulah saya agak sedikit menghindari novel Amore. Tapi saat saya ke toko buku dan melihat kaver buku ini, saya langsung membelinya. Saya sangat menyukai kavernya (saya akan lebih suka jika boat putih itu tidak ada #abaikan).

Saya juga menyukai kisah yang dituliskan oleh mbak K.Fischer. Walau saya bisa menebak endingnya, saya tetap penasaran dengan apa yang selanjutnya akan terjadi. Saya juga penasaran dengan masa lalu Sam dan menerka-nerka apa yang dialami Sam dulu hingga Sam menutup hatinya dan tidak mau bersosialisasi. Sebenarnya saya agak gimana dengan keputusan yang diambil Sam terhadap peristiwa yang membuatnya trauma. Tapi jika saya berada diposisi Sam, mungkin saya juga tidak akan sanggup menghadapinya. Sam mampu bangkit walaupun harus tertatih dan menyisakan luka. Memang berdamai dengan masa lalu itu butuh waktu dan butuh keberanian yang besar.

Ah, Rasmus yang nama lengkapnya susah dilafalkan itu, menurut saya lelaki yang terlalu sempurna. Hampir tidak ada cela pada sosoknya (menurutku terkadang agak lebay mellownya). Jadi ya saya merelakan Rasmus dengan Sam #ditabok. Tapi yah, saya menyukai sikapnya yang tidak kepo dengan masa lalu seseorang dan tulus menyayangi Sam.

"Sekarang kamu dengarkan aku. Aku mencintaimu sebelum aku tahu masa lalumu. Aku mencintaimu lebih dalam lagi setelah aku tahu masa lalumu. Kalaupun aku mengkhawatirkan dirimu, itu karena aku sayang padamu. Aku mencintai kamu, Sam. Cuma kamu!" (P. 274)

2 komentar:

  1. Balasan
    1. Aku lumayan suka sih ceritanya. Gaya nulisnya K. Fischer enak buat dibaca :)

      Hapus

Review Buku di purplebookish.com merupakan pendapat pribadi yang berdasarkan penilaian subjektif terhadap buku yang saya baca. Begitu pula dengan postingan non review yang juga bersifat opini pribadi.

Purplebookish.com tidak memaksakan pembaca untuk setuju dengan semua tulisan yang dipublish. Jika ada yang ingin disampaikan atau berpendapat lain sila menulis di kolom komentar dengan bahasa yang sopan :)

P.s Saya akan menghapus komentar yang tidak berkaitan dengan postingan blog dan spam.

Mohon untuk tidak menyadur/mengcopy sebagian atau seluruh isi blog tanpa ijin :)

Terima Kasih :)


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...