Menceritakan tiga orang kakak beradik dengan masalahnya masing-masing. Rera, anak sulung yang masih jomblo, sibuk dicarikan jodoh oleh orang tuanya dan menghadiri kencan buta. Gina, anak tengah yang sudah menikah dan punya dua anak yang aktif, tapi merasa tertekan, nggak bebas dan berharap dapat melajang kembali dan Yumi, sang adik yang belum juga dikaruniai anak plus memiliki mertua yang rewel.
Membaca buku ini rasanya nano-nano. Agak sebel dengan Rera yang kelewat pemilih dan menurutku dia selalu ilfeel dengan laki-laki yang dikenalin. Ada saja hal nggak penting yang bikin dia nggak sreg (tapi sikapnya dengan laki-laki yang ngejelekin mantannya itu menurutku tepat #pembacalabil). Maksudnya dia itu baru ketemu loohh dan langsung ngejudge a book by its cover, tapi emang sih kadang penilaian pertama itu menentukan #pembaca nggak konsisten.
Masalah Gina yang paling bikin geregetan. Seperti yang Rera katakan kehidupan Gina adalah setiap hal yang diinginkan wanita lain, tapi toh Gina masih saja merasa terjebak dengan kehidupannya. Gina tidak pernah berkomunikasi dengan baik terhadap suaminya, tidak pernah menjadi sebenarnya ibu terhadap anak-anaknya. Yang dia lakukan hanyalah marah, mengeluh dan kurang bersyukur. Aku juga kurang suka dengan sikapnya yang main api diluar rumah dan keputusannya yang menurutku agak labil.
Masalah Yumi itu datang dari ibu mertuanya yang nyinyir, hahahaha dan beruntung suaminya, Ozi masih support dan tidak menyalahkan keadaan, hubungan mereka yang paling sweet sih menurutku. Tapi suaminya agak gimana ya dengan ibunya #dikeplak. Untung suaminya akhirnya tegas dan tidak menuruti keinginan ibunya yang sepihak itu. Tegas bukan berarti menjadi anak yang durhaka. Setidaknya ibu suaminya ini tau batas ikut campur dalam masalah rumah tangga anaknya. Lagian anak itu haknya Tuhan yang mau dititipin ke kita atau enggak,
Seengaknya baca buku ini bikin aku nambah wawasan dalam mengarungi rumah tangga yang nggak selamanya mulus dan juga penuh lika liku, cielleehh bahasa gue :D
Kadang beberapa orang itu lucu. Tidak menyadari bahwa apa yang mereka miliki saat ini, mungkin sedang diidam-idamkan oleh orang lain. Lantas kenapa mereka malah memilih melepaskan sesuatu yang telah mereka genggam, yang mana orang lain tak punya. (P.224)
Jadi ingat pepatah, rumput tetangga memang lebih hijau :p
Btw, ada beberapa typo yang bikin ganggu dan aku sampe baca berulang biar ngeh maksudnya apa :)
bagus sekali gan artikel nya, benar benar pendapat dan opini yang bagus dan menarik, sungguh terbuka dan mampu memperluas wawasan pembaca nya...
BalasHapuslivechat s128
s128 livechat
livechat sabung ayam s128